PERCOBAAN I
PEMISAHAN DAN PEMURNIAN
TUJUAN
1. Memperkenalkan proses-proses dasar cara pemisahan dan pemurnian satu atau
beberapa zat dari campurannya
2. Memperkenalkan beberapa sifat dasar materi/zat melalui sifat fisika maupun kimia
melalui beberapa reaksi kimia
DASAR TEORI
Proses Pemisahan
Proses pemisahan suatu zat dari campurannya pada dasarnya adalah pemisahan berdasarkan
sifat fisik dari zat-zat tersebut. Beberapa metode yang dapat sering digunakan dalam proses
pemisahan yaitu dekantasi, penyaringan, destilasi, ekstraksi, dan kromatografi.
Dekantasi merupakan proses pemisahan zat padat dari zat cair yang saling tidak larut dengan
cara menuangkan zat cairnya melalui batang pengaduk atau alat bantu lainnya. Proses ini
dilakukan apabila kedua zat sudah terpisah dengan sendirinya, padat di bawah dan cair di
atas.
Penyaringan merupakan proses pemisahan zat padat dan cair dengan melalui media kertas
dengan ukuran pori tertentu, dimana zat padat tidak dapat melewati pori sedangkan zat cair
lolos.
Distilasi merupakan proses pemisahan campuran yang didasarkan atas perbedaan titik didih
atau tekanan uap komponennya. Ada beberapa macam destilasi yaitu destilasi sederhana
(perbedaan titik didih tinggi), destilasi terfraksi (perbedaan titik didih rendah), destilasi uap
(perbedaan tekanan uap), destilasi vakum (titik didih sebagai fungsi dari tekanan), destilasi
azeotrop (terbentuk sistem azeotrop antar komponennya).
Ekstraksi merupakan proses pemisahan berdasarkan kelarutan (kepolaran) suatu zat terhadap
dua pelarut yang berbeda.
Kromatografi merupakan proses pemisahan berdasarkan sifat adsorpsi dari partisi zat
terhadap sistem zat lain.
Percobaan 1. Penyaringan dan penguapan
a. Timbang sekitart 2 atau 3 sendok garam dapur yang kotor dan larutkan dengan air
sedikit mungkin (usahakan supaya semua garam larut). Gunakan akua destilasi atau
reverse osmisis untuk melarutkan garam tersebut. Saring dengan menggunakan kertas
saring dalam corong penyaringan dan tampung filtrat ke dalam cawan penguapan
yang bersih. Filtrat dalam cawan kemudian diuapkan. Amati Kristal yang terbentuk,
timbang dan bandingakan dengan garam dapur awal.
b. Masukkan 2 atau 3 sendok bubuk kapur kedalam gelas kimia yang berisi 25 ml air,
aduk dan biarkan sampai kapur campuran terpisah. Pisahkan sentrat (bagian yang
bening) dari endapan dengan dekantasi.
c. Larutkan 5 gr tembaga (II) sulfat, CuSO4, ke dalam 25 ml air. Saring larutan tersebut
dan uapkan sampai volumenya menjadi 10 ml. Biarkan larutan sampai dingin dan
tanpa digoyang. Amati Kristal yang terbentuk.
Percobaan 2. Kromatografi Kertas
a. Gunting kertas saring dengan ukuran 3 x 15 cm
2
b. Lipat bagian atas kertas dengan pensil dan rekatkan dengan selotip
c. Coba masukkan kertas saring sedemikian rupa ke dalam gelas plastic sehingga ujung
bawahnya tepat menyentuh dasar gelas dan tidak melipat.
d. Kelurkan kertas saring dan gambarlah garis mendatar ± 3 cm dari ujung atas dan
bawah (dengan penggaris) dengan pensil.
e. Tepat di garis bagian bawah kertas, buatlah titik-titik dengan tinta warna (beri jarak
antar titik).
f. Isilah gelas dengan campuran air dan etanol dengan perbandingan 1:1 sampai ± 1,5
cm dari dasar gelas.
g. Letakkan kertas saring yang telah di digarisi dan diberi tinta dalam gelas. Perhatian :
jangan sampai tinta pena/spidol menyentuh langsung pelarut.
h. Biarkan proses elusi (naiknya pelarut) sampai tepat batas atas kertas.
i. Angkat kertas saring dan tentukkan nilai Rf dari masing-masing komponen dalam
tinta
Jangan Lupa membawa:
1. Buku catatan praktikum (jurnal praktikum)
2. Jas lab
3. Lap dan sabun
4. Pensil, penggaris, belpoin warna/spidol
5. Selotip dan gunting
Tidak ada komentar:
Posting Komentar